1. PIN
OUT DAN FUNGSI PIN
Pada bagian ini kita akan
menjelaskan fungsi dari setiap pin dan memberikan pembahasan tambahan tentang Pin mode minimum dan
pin mode maksimum. 1.1 Pin Out
Pin Out dari mikroprosesor 8086 dan 8088 dikemas dalam 40-pin dual in-line packages (DIPs).Mikroprosesor 8086 dan 8088 memiliki perbedaan salah satunya dari signal control,8086 mempunyai pin M/IO dan 8088 mempunyai pin IO/M.Satu-satunya perbedaan hardware yang lain muncul pada pin 34 dari kedua chi: pada 8088 yaitu pin SSP dan pada 8086 adalah pin BHE/S7.
1.2 Fungsi
Pin
a. Bus alamat ( AD0-AD7, A8-A15, dan A16/S3-A19/S6).
Mikroprosesor 8088 mempunyai 20 pin jalur alamat sehingga dapat menjangkau 220
( 1 MB) lokasi memori. Pena-pena ini hanya berfungsi pada saat T1 (lihat diagram
pewaktuan). Pada saat T2 sampai T4 ada sebagian pin yang berfungsi sebagai data
dan juga sebagai status.
b. Bus data ( AD0-AD7). Mikroprosesor 8088 mempunyai jalur
data sebanyak 8 pin dan bisa digunakan secara biderectional (dua arah). Pin-pin
ini berfungsi sebagai jalur data hanya pada saat T2-T4. Pada saat T1 berfungsi
sebagai jalur alamat.
c. Kontrol baca (RD). Sinyal ini aktif rendah. Jika pena ini
berlogic nol berarti µP sedang melaksakan pembacaan data. Sinyal ini aktif
dipertengahan T2 dan kembali tidak aktif dipertengahan T4.
d. Clock (CLK). Yaitu masukan sinyal detak yang diberikan
dari luar untuk mensinkronkan segala kegiatan pada µP. Miroprosesor 8088 dapat
bekerja pada frekuensi clock 4,77 MHz atau 8 MHz untuk versi turbo.
e. Kontrol waktu tunggu (READY). Sinyal READY ini disampel
pada sisi naik T2. Jika sinyal READY ini berlogic 0 berarti akan disisipkan
TW/Twait antara T3 dan T4. Hal ini terus diulangi sampai sinyal READY diberi
logika 1. Sinyal ini biasanya digunakan jika ada hardware lain yang memiliki
kecepatan lebih lambat dari kecepatan µP ketika sedang bekerja dalam keadaan
normal.
f. Reset sistem (RESET). Sinyal ini aktif tinggi. Bila
logika 1 diberikan pada pena ini, mikroprosesor akan menghentikan segala
kegiatan yang sedang terjadi saat itu. Semua register akan dibuat 0 kecuali
register code segment dibuat FFFF0H (akan dijelaskan pada penjelasan mengenai
segment register ).
g. Interupsi (INTR dan NMI). INTR dan NMI (Non Maskable
Interrupt) adalah permintaan interupsi yang dipanggil secara hardware. Sinyal
INTR merupakan sinyal aktif tinggi, sedangkan NMI dapat aktif menggunakan
trigger sisi naik dari sinyal clock. INTR tidak akan berfungsi jika interupsi
flag dikosongkan (menggunakan instruksi CLI ), sedangkan NMI tidak dapat
dihalangi dengan instruksi CLI.
h. Kontrol tunggu test (TEST). Untuk mengaktifkan sinyal
TEST, digunakan instruksi WAIT. Jika pin ini berlogic 1 ketika µP sedang
menjalankan instrruksi WAIT, CPU akan berada pada keadaan idle mode, artinya
mikroprosesor tidak melakukan kegiatan apa-apa sebelum pin ini berlogic 0. Jika
pin ini berlogic 0 kembali, maka pelaksanaan instruksi akan dilanjutkan.
i. Status (A16/S3-A19/S6). Sinyal status digunakan untuk
mendeteksi suatu keadaan-keadaan atau operasi-operasi yang sedang berlangsung,
diantaranya pengambilan instruksi, membaca memori, menulis memori, dan
operasi-operasi yang lain. Sinyal ini dikeluarkan pada saat keadaan T2-T4.
Definisi dari status S4 dan S3 adalah :
S4.. S3
|
Yang Dijangkau saat terjadi siklus
bus
|
0.. ...0
|
Extra segment (ES)
|
0..... 1
|
Stack segment (SS)
|
1..... 0
|
Code segment (CS) atau tidak sama
sekali
|
1..... 1
|
Data segment (DS)
|
j.
Catu daya ( VCC dan GND). Mikroprosesor 8088 membutuhkan Vcc = +5 V yang masih
bisa bertoleransi sebesar ± 10% dari +5
1.3 Pin
Mode Minimum
Operasi mode minimum 8086/8088 didapat
dengan menghubungkan pin MN/MX langsung ke +5,0 volt. Jangan hubungkan pin ini
ke +5,0 volt melalui register pull-up karena tidak akan berfungsi dengan benar.
a. Sinyal tulis (WR). Sinyal ini aktif rendah. Jika sinyal ini berlogic 0, berarti µP sedang melaksanakan operasi tulis data ke unit memori atau I/O. Sinyal ini aktif pada saat T2-T4.
a. Sinyal tulis (WR). Sinyal ini aktif rendah. Jika sinyal ini berlogic 0, berarti µP sedang melaksanakan operasi tulis data ke unit memori atau I/O. Sinyal ini aktif pada saat T2-T4.
b. Sinyal
kontrol memori dan I/O ( IO/M ). Jika pena ini berlogic 0, berarti saat ini
pada siklus bus sedang berlangsung operasi input/output. Jika pena ini berlogic
1, berarti saat ini pada siklus bus sedang berlangsung operasi memori.
c. Address Latch
Enable (ALE). Sinyal ini digunakan sebagai penahan alamat yang baru masuk dalam
suatu proses siklus mesin. Sinyal ini dapat digunakan untuk dimultipleks dengan
alamat, data, dan status. Sinyal ini mengeluarkan logic 1 pada saat clock T1.
d. Pengiriman
dan penerimaan data ( DT/R ). Jika sinyal ini berlogic 1, arah data adalah dari
µP menuju keluar. Jika sinyal ini berlogic 0 maka arah data dari luar menuju
µP.
e. Data Enable ( DEN ). Sinyal ini biasanya digunakan untuk
meng"on"kan buffer (latch) yang dihubungkan kebus data.
f. Interrupt Acknowledge ( INTA ). Sinyal ini secara khusus
digunakan sebagai tanggapan terhadap suatu instruksi INTR.
g. Hold Request ( HOLD). Bila logika 1 diberikan pada pena
HOLD, µP akan menghentikan kegiatan dan melepas bus yang berhubungan dengan
unit memori dan I/O, sehingga hal ini memberikan kesempatan bagi proses lain
untuk mengambil alih sistem.
h. Hold Acknowledge (HLDA) Sinyal ini
digunakan sebagai pengakuan dari µP bahwa sinyal HOLD telah diterima dan sistem
dapat diambil alih oleh prosesor lain
1.4. Pin Mode Maksimum
a. Status siklus
bus ( S0, S1, S2 ). Sinyal ini merupakan keluaran yang akan diberikan oleh IC
lain yang berfungsi sebagai bus kontroller .
b. Kunci ( LOCK
). Sinyal ini akan mengeluarkan logika 0 selama pelaksanaan instruksi LOCK
sehingga akan mencegah prosedur lain menjangkau sistem.
c. Status antrian ( QS0, QS1). Sinyal ini akan memberitahu
informasi apa yang telah dipindahkan dan informasi apa yang ada dalam antrian
sewaktu terjadi siklus clock sebelumnya.
d. Local Bus Control ( RQ/ GT1 dan RQ/ GT0 ). Sinyal ini
menggantikan fungsi HOLD dan HLDA pada mode minimum.
2. Catu Daya/Power Supply DC
Kedua mikroprosesor 8086 dan 8088
memerlukan +5v dengan toleransi voltage supply ±10%.8086 menggambarkan aliran
supply 360mA dan 8088 menggambarkan maksimum 340mA.Kedua mikroprosesor tersbut
beroperasi pada temperature antra 320 F dan 1800 F.
2.1 Karakteristik
Input
Karakteristik input dari mikroprosesor ini
sesuai untuk semua komponen logika standar yang ada sekarang ini. Pada gambar
pinout mikroprosesor 8086/8088 menyatakan level voltage input dan juga aliran
input yang diperlukan untuk pin input pada kedua mikroprosesor.Level aliran
input sangatlah kecil karena input merupakan gerbang dari MOSFET dan hanya
menunjukkan aliran yang bocor.
2.2
Karakteristik Output
Logika level voltage 1 dari 8086/8088
sesuai dengan hamper semua rumpun logika standard,tetapi logika level 0 tidak.
Sirkuit logika standar mempunyai voltage output 0 logika maksimum dari 0,4V dan
8086/8088 mempunyai maksimum 0,45V. Dengan demikian ada perbedaan
0,05V.Perbedaan ini mengurangi noise/suara imunitas dari level standard 400
mV (0,8 V – 0,45V ) ke 350V
Karakteristik Input
Logic Level
|
Voltage
|
Current
|
\0
|
0,8 V max
|
10µA max
|
1
|
2,0 V min
|
10µA max
|
Karakteristik Output
Logic Level
|
Voltage
|
Current
|
0
|
0,45 V max
|
2,0mA max
|
1
|
2,4 V min
|
-400µA max
|
3. Clock Generator
Pada bagian ini memperkenalkan
clock generator (8284A), signal RESET dan secara singkat signal READY untuk mikroprosesor 8086/8088. Signal
READY dan sirkuit yang digabungkan dibiarkan secara mendalam. 3. Clock Generator
3.1 Clock Generator (8284A)
8284A merupakan komponen tambahan
mikroprosesor 8086/8088. Tanpa generator clock banyak rangkaian tambahan yang
dibutuhkan untuk membangkitkan clock (CLK) pada sistem yang berbasis 8086/8088.
8284A menyediakan fungsi-fungsi atau sinyal-sinyal dasar sebagai pembangkit
clock, sinkronisasi RESET, sinkronisasi READY, dan sinyal clock periferal level
TTL
Vcc
Catu daya + 5V
GND
Ground
X1&X2
Masukan untuk crystal eksternal
OSC
Keluaran osilator yang mempunyai frekuensi yang sama dengan frekuensi
crystal
CLK
Sinyal clock untuk dikirimkan keµP.Sinyal ini mempunyai frekuensi 2/3
dari frekuensi crystal dengan siklus
kerja 33%
PCLK
Sinyal ini mempunyai frekuensi ½
dari frekuensi yang dikeluarkan pena CLK, dan memiliki siklus kerja 50%
F/ C
Pena ini merupakan penentu referensi untuk clock. Jika pena ini berlogic
1, maka clock mendapat sumber dari pena EFI, sedangkan jika berlogic 0 mendapat
sumber dari pena OSC
EFI
Masukan frekuensi eksternal yang digunakan untuk sebagai
sumber clock
CSYNC
Sinkronisasi clock yang digunakan untuk sinkronisasi beberapa IC 8284.
Jika menggunakan crystal pena ini dibuat 0
RES
Digunakan untuk sinyal menghasilkan reset
RESET
Digunakan menghasilkan sinyal reset
untuk µP setelah disinkronisasi dahulu dengan RES
CLK READY
Sinyal ini berfungsi untuk memberitahukan µP bahwa unit I/O
dan memori siap untuk mengirim ataumenerima data
AEN1 dan RDY1
Sinyal ini digunakan untuk membangkitkan keadaan tunggu ke µP
AEN2 dan RDY2
Sama dengan pena AEN1 dan RDY1,
sinyal ini digunakan untuk membangkitkan keadaan
tunggu ke µP
ASYNC
Sinkronisasi
untuk memilih tipe masukan yang diberikan pada IC 8284
3.2 Operasi 8284A
Operasi
dari Bagian Clock. Setengah bagian atas dari diagram logika menunjukkan
bagian sinkronisasi clock dan reset/pengatura kembali dari clock generator
8284A. Seperti yang ditunjukkan dalam diagram,oscilator Kristal mempunyai dua
input: X1 dan X2.Jika Kristal didekatkan ke X1 dan X2, maka oscillator akan
membuat sinal gelombang square/kuadrat dari frekuensi yang sama dengan kristal,
Inpeksi yang dekat dari gerbang
logika AND menyatakan bahwa ketika F/C adalah logika 0,”oscilator output” disetir
hingga ke jawaban dibagi. Jika F/C adalah logika 1,maka EFI akan disetir ke
jawaban/counter.
Output dari jawaban dibagi 3 akan
membuat timing untuk sinkronisasi yang telah siap,signal untuk jawaban lain
(dibagi 2),dan signal CLK ke mikroprosesor 8086/8088.Dua jawaban yang
dikirimkan tersebut menyediakan output dibagi 6 pada PLCK (peripheral clock
output).
Operasi
Bagian Reset.
Bagian reset dari 8284A adalah sangat sederhana,bagian ini terdiri dari buffer
trigger Schmitt dan sirkuit flip-flop tipe-D tunggal.Flip-flop tipe-D
meyakinkan bahwa timing yang diperlukan dari input RESET 8086/8088 akan dapat
dijumpai.sirkuit ini menerapkan signal RESET ke mikroprosesor pada sisi
negative (transisi 0-1) dari setiap clock.
Perhatikan bahwa sirkuit RC menyediakan logika 0 ke pin input RES ketika
power pertama kali diterapkan ke system.Setelah periode waktu yang pendek,input
RES akan menjadi logika 1 karena beban kapasital terhadap +5V melalui resistor.Flip-flop
akan memastikan bahwa RESET akan tinggi dalam empat jam/clock, dan konstanta
waktu RC meyakinkan bahwa dia tetap tinggi untuk minimal 50 µs.
Komponen ini merupakan komponen tambahan pada
mikroprosesor 8086/8088. 8284A ini menyediakan fungsi dasar atau sinyal utama:
·
Pembangkit clock
·
RESET sinkronisasi
·
READY sinkronisasi
·
Sinyal clok peripheral TTL
4. Bus Buffering dan Latching
Bus-bus demultiplexing
Semua sistem komputer mempunyai 3
bus :
–
Bus
alamat menghubungkan
memori dan I/O dengan alamat memori atau nomer port I/O
–
Bus
data berfungsi
memindahkan data antara mikroprosesor dengan memori dan I/O pada sistem
–
Bus
kontrol menghubungkan
sinyal kontrol pada memori dan I/O
Bus Buffering and Latching
(Penyangga & Gerendel)
4.1 Demultiplex Bus
Bus alamat atau data pada 8086/8088 dilakukan multiplexing (dipakai bersama) untuk memperkecil jumlah pin yang dibutuhkan untuk IC microprocessor 8086/8088.Karena bus-bus microprocessor 8086/8088 dilakukan multiplexing dan kebanyakan memory dan peralatan I/O tidak, maka sistem haruslah dilakukan demultiplexing sebelum pengantarmukaan dengan memory atau dengan I/O. Proses demultiplexing dilakukan oleh latch 8-bit yang pulsa clock berasal dari sinyal ALE.
Bus alamat atau data pada 8086/8088 dilakukan multiplexing (dipakai bersama) untuk memperkecil jumlah pin yang dibutuhkan untuk IC microprocessor 8086/8088.Karena bus-bus microprocessor 8086/8088 dilakukan multiplexing dan kebanyakan memory dan peralatan I/O tidak, maka sistem haruslah dilakukan demultiplexing sebelum pengantarmukaan dengan memory atau dengan I/O. Proses demultiplexing dilakukan oleh latch 8-bit yang pulsa clock berasal dari sinyal ALE.
4.2 Sistem Buffering
Jika lebih dari 10 satuan beban terhubung ke pin bus manapun, seluruh sistem 8086 atau 8088 harus dilakukan buffer. Pin yang telah dilakukan multiplexing, telah dilakukan buffer oleh latch 74LS373, yang dirancang untuk mengendalikan bus kapasitas tinggi yang ditemukan pada sistem microprocessor.Arus output buffer telah dinaikkan sehingga lebih banyak satuan beban TTL yang dapat dikendalikan. Keluaran logika 0 menyediakansampai 32 mA arus sink, dan output logika 1 menyediakan arus sumber hingga 5,2 mA.
Jika lebih dari 10 satuan beban terhubung ke pin bus manapun, seluruh sistem 8086 atau 8088 harus dilakukan buffer. Pin yang telah dilakukan multiplexing, telah dilakukan buffer oleh latch 74LS373, yang dirancang untuk mengendalikan bus kapasitas tinggi yang ditemukan pada sistem microprocessor.Arus output buffer telah dinaikkan sehingga lebih banyak satuan beban TTL yang dapat dikendalikan. Keluaran logika 0 menyediakansampai 32 mA arus sink, dan output logika 1 menyediakan arus sumber hingga 5,2 mA.
4.3 Full Buffering
Mikrokontroller yang buffer penuh
A15-A8 dan IO’/M, RD’, WR’ memakan buffer 74LS244 D7-D0 menggunakan buffer
74LS245, arah dari 74LS245 dikontrol oleh sinyal DT/R’ yang di hidupkan dan
dimatikan oleh sinyal DEN’
4.4 Half Buffering
Half buffering sama saja dengan full buffering tetapi pada
half buffering hanya menaha
setengah dari jumlah pin yang masih ada sesuai
dengan artinya yaitu half buffering.
4.5 Bidirectional Buffer Informasi yang ditransfer
dapat berjalan pada dua arah,yaitu dari
dan menuju mikroprosessor Bidirectional Buffer
terdiri:
- Masukan Buffer (juga dikenal sebagai Receiver)
-
Output penyangga (juga dikenal sebagai Driver)
-
Tarik-up / Pull-down logika
-
Sirkuit perlindungan ESD
Bidirectional Buffer dapat digunakan di kedua cara sinyal yaitu
dari lingkungan off-chip dapat berinteraksi
dengan chip inti dan sebaliknya
4.6 Unidiretional Buffer
Buffer
searah memungkinkan sinyal untuk melakukan perjalanan satu arah hanya dari sisi
"masukan" (terhubung ke output dari Circuit 1) ke sisi
"output" (terhubung ke input dari Circuit 2).Informasi hanya berjalan pada
satu arah,yaitu dari mikroprosessor menuju memori atau elemen I/O
4.7 Latching
Flip-Flop atau latch
merupakan sirkuit elektronik yang memiliki dua arus
stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Sebuah flip-flop
merupakan multivibrator-dwistabil. Sirkuit dapat dibuat untuk mengubah arus
dengan sinyal yang dimasukkan pada satu atau lebih input kontrol dan akan
memiliki satu atau dua output. Ini merupakan elemen penyimpanan dasar pada Logika
Sekuensial. Flip-flop dan latch merupakan bangunan penting dalam sistem
elektronik digital yang digunakan pada komputer, komunikasi dan tipe lain dari sistem.
Flip-flop dan latch digunakan
sebagai elemen penyimpan data, seperti penyimpan data yang dapat digunakan
untuk menyimpan memori, seperti sirkuit yang dijelaskan pada logika sekuensial.
Ketika menggunakan Read-only Memory, output dan keadaan selanjutnya
tidak hanya bergantung pada input awalnya saja, namun pula pada keadaan yang
sekarang. Flip-flops juga dapat digunakan untuk menghitung detak, dan untuk
mengsinkronisasikan input signal waktu variable untuk beberapa signal waktu
yang direferensi.
4.8
Sistem D-Latch
Data Flip-flop sering
juga disebut sebagai D-latch. Pada gambar dibawah input Set (S) dihubungkan ke
input Reset (R) pada RS flip-flop menggunakan sebuah inverter sehingga
terbentuk input atau masukan baru yang diberi nama input Data (D).
Dengan
kondisi tersebut maka RS flip-flop berubah menjadi Data Flip-Flop (D-FF). Pada
perkembanganya D flip flop ini ditambahkan dengan input atau masukan control
berupa enable/clock seperti ditunjukan pada gambar berikut.
Gambar Data Flip-FLop Dengan Enable/Clock
Gambar diatas memperlihatkan Data
flip-flop yang dilengkapi denganmasukan enable/clock. Fungsi input enable/clock
diatas adalah untuk menahan data masukan pada jalur Data (input D) agar tidak
diteruskan ke rangkaian RS flip-flop. Prinsip kerja dari rangkaian Data
flip-flop dengan clock diatas adalahsebagai berikut.
1.Apabila input clock berlogika 1
“High” maka input pada jalur data akan di teruskan ke rangkaian RS flip flop,
dimana pada saat input jalur Data 1 “High” maka kondisi tersebut adalah Set Q
menjadi 1 “High” dan pada saat jalur Data diberikan input 0 “Low” maka kondisi
yang terjadi adala Reset Q menjadi 0 “Low”.
2.Kemudian Pada saat input Clock
berlogika rendah maka data output pada jalur Q akan ditahan (memori 1 bit)
walaupun logika pada jalur input Data berubah. Kondisi inilah yang disebut
sebagai dasar dari memor 1 bit.
Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel Data flip-flop berikut.Dari tabel kebenaran diatas terlihat bahwa Data flip-flop merupakan dasar dari pembuatan memori digital 1 bit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar