Senin, 10 April 2017

Rangkuman Analisis Tugas - Interaksi Manusia dan Komputer


RANGKUMAN
BAB VIII TUGAS








       Ariq Naufal -21114638 
 M.Fahri Ramdani-26114921
Yunus-2C114592

  

UNIVERSITAS GUNADARMA
SISTEM KOMPUTER
2017 


BAB VIII
ANALISIS TUGAS

8.1 Pendahuluan

Analisis tugas (task analysis)merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembahasan interaksi manusia dan computer karena berkonsentrasi pada performance kerja. Tujuan dari bab ini adalah menyediakan dan megilustrasikan konsep dasar analisis tugas.Analisis tugas adalah suatu metode untuk menganalisi pekerjaan manusia, hal-hal yang mereka kenai tindakan, dan hal-hal yang perlu mereka ketahui. Keluaran dari analisis ini adalah perincian dari tugas yang dilakukan manusia yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas manusia.
Analisis tugas tidak pernah selesai sehingga tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya penentu gaya dan struktur antarmuka. Tetapi bagaimana analisis tugas yang baik dan mudah dipahami akan mempermudah  antarmuka yan gmampu mendukung cara kerja yang diinginkan manusia.Analsisi diperluakan untuk memasukan elemen manusia secara langsung pada perancangan secara sistematis dan terbuka sehingga dapat diperiksa dengan teliti. Elemen manusai harus dioptimasi dan potensi kealahan harus diminimasi.
Istilah-istilah dalam analisis tugas:

·         Sasaran (Eksternal task)adalah kondisi aiatem yang ingi dicapai manusia.
·         Tugas (Internal task) adalah himpunana terstruktur dari aktivitas yang dibutuhkan, digunakan atau dipercayai sebagai hal penting untuk mencapai sasaran dengan menggunakan perangkat tertentu.
·         Aksi (action) adalah tugas yang tidak mengandung pemecahan persoalan atau komponen struktur kendali.
·         Rencana (Method) terdiri atas sejumlah tugas atau aksi yang disusun dalam suatu urutan.
Analisis tugas digunakan untuk:

1.      Manual pengajaran

a.       Mengajarkan cara melakukan task.
b.      Menyusun manual atau materi ajar.
c.       Membantu user menjelaskan sistem ke orang lain.

2.      Menangkap kebutuhan dan merancang sistem

a.       Memandu perancangan sistem baru
b.      Membantu perancangn dalam memilih, model internal untuk sistem yang dengan harapan user.
c.       Meramalkan penggunaan sistembar
3.   
          Merancang antarmuka detail

a.       Mengklasifikasi tugas atau objek yang digunakan dalam perancangan menu.
b.      Menghubungka antara objek dengan aksi(OOP).

Contoh analisa: tugas dalam rangka membersihkan rumah:
1.      Ambil penghisap debu.
2.      Tancapkan penghisap debu ke alat penghubung listrik.
3.      Bersikan ruangan.
4.      Jika kotak debu telah penuh, kosongkan.
5.      Pasang kembali penghisap debu dan segala peralatan pembantunya.

User yang menggunakan perlengkapan ini harus mengetahui tentang
1.      Penghisap debu.
2.      Alat-alat pembantu (koneksi listrik).
3.      Kotak debu.
4.      Lemari.
5.      Ruangan dan lain sebagainya.

8.2 Teknik Analisis Tugas

Teknik analisis tugas dibagi menjadi 3 bagian, antara lain:
1.      Dekomposisi tugas.
2.      Analisi berbasis pengetahuan.
3.      Teknik berbasis relasi entitas.

Perbedaan antara teknik analisi tugas dan teknik yang lain adalha bahwa teknik analisis memiliki ruang lingkup yang luas. Selain meliputi tugas-tugas yang melibatkan penggunaan komputer, analisi juga memodelkan aspek-aspek dunia nyaa baik yang menjadi bagian maupun tidak menjadi bagian system computer. Dengan demikian sama dengan teknik lain yang melakukan analisi terhadap system, analis juga tidak hanya pada aktivitas yang menggunakan computer.Bedanya dengan teknik-teknik yang lain analisi tugas dikhususkan untuk mengenali kepentingan user.
Kognitif berorientasi tujuan bertujuan untuk memahami proses kognitif internal saa seseorang melakuakn suatu tugas tertentu sedangkan analisis tugas cenderng mengamati perilaku yang terlihat pada user.

8.2.1 Dekomposisi Tugas

Dekomposisi tugas memisahkan tugas kedalam urutan sub-tugas bertujuan untuk menjalankan aksi yang dilakukan manusia, menstrukturkan tugas di dalam hierarki sub=tugas dan menjelaskan urutan dari sub-tugas.
HTA adalah metode yang ekonomis dlam pengumpulan dan pengorganisasian informasi karena analisis hanya perlu mengembangkan bagian ari hierarki yang dibutuhkan. Struktur hierarki HTA memungkinkan analis memfokuskan diri pada aspek penting task dalam konteks keseluruhan task. HTA menyediakan konteks dimana pendekatan spesifik analis tugas yang lain dapat digunakan untuk menghasilan dampak yang lebih besar. HTA bagus dikembangkan sebagai kolaborasi antara analisi tugas  dengan orang yang terlibat operasi. Kerugian dari HT adalah bahwa analis perlu mengembangkan pengukuran keterampilan untuk menganalisis tugas secara efektif.
Bukanlah prosedur yang sederhana yang dapat diterapkan secara tepat keterampilan tersebut dapat diperoleh dengan cepat melalui latihan.
Fokus analisi hierarki tugas(Hierarchical Task Analysis –HTA) adalahh penggunaan teks diagram untuk menunjukan hierarki dan perencanaan untuk menjelaskan urutan.
Deskripsi tekstual HTA dalam rangka membersihkan rumah:
1.      Keluarkan penghisap debu
2.      Sesuaikan semua alat yang yang harus ditancapkan
3.      Bersihkan ruangan
3.1  Bersihkan ruang utama
3.2  Bersihkan ruang tamu
3.3  Bersihkan kamar tidur
4.      Jika kotak debunya sudah penuh, kosongkan
5.      Letakan penghisap debunya dan segala peralatan pembantunya
Perencanaan
Rencana 0: Kerjakan 1-2-3-5 dalam urutan
            Ketika kotak debu penuh, kerjakan 4
Rencana 3: kerjakan sembarang dari 3.1-3.2 atau 3.3 dalam sembarang order tergantung pada ruang mana yang butuh dibersihkan.
Untuk membangkitkan hierarki tugas, yang perlu dilakukan adalah
1.      Dapatkan daftar semua tugas.
2.      Kelompokan tugas kealam level tugas yang lebih tinggi.
3.      Dekomposisi level tugas terendah lebih lanjut.
4.      Aturan pemberhentian (Stopping rules) bagaimana kita tahu kapan kita berhenti?
a.       Apakah “Kosongkn kotak debu)
b.      Tujuan perluas hanya pada tugas yang relevan
c.       Biaya kesalahan berhenti jika P C 

                                                P X C rule:
                         P          =probability (kemungkinan)adanya kesalahan.
                         C          =cost (biaya) dari kesalahan.
                                         If P X Cadalah kemungkinan then berhenti sekarang.
d.      Aksi motor: level terendah yang pantas.

Analisis hierarki tugas merupakan suatu tata bahasa untuk menjelaskan urutan-urutan tugas yang dilakukan  dengan menguraikan kalimat ke bentuk huruf-huruf, kata benda, kelompok kata benda dan lain sebagainya.

Urutan scenario penggunaan analisis hierarki tugas:



Turunan harga diatas juga sering disebut sebagai pengalusan deskripsi dari HTA awal ke HTA selanjutnya. Ada beberapa heuristic, seperti

1.      Aksi pasangan: seperti ketika gas dihidupkan.
2.      Restruktur: pembangkitan tugas “membuat teh”.
3.      Keseimbangan: menuangkan teh. Lebih sederhana dari pada membuat teh.
4.      Generalisasi: membuat satu cangkir atau lebih.






Jenis perencanaan
1.      Urutan tetap: contoh: 1.1-1.2-1.3.
2.      Tugas opsional: contoh: jika cangkir penuh 2.
3.      Menunggu kejadian tertentu: Jika teko medidih 1.4.
4.      Cycle: Kerjakan 5.1-5.2 jika cangkir masih kosong


1.      Time sharing: kerjakan 1 pada waktu yang bersamaan.
2.      Pilihan: kerjakan sembarang 3.1-3.2 atau 3.3 dalam urutan sembarang.
3.      Pencampuran: kebanyakan suatu rencana meliputi hal-hal diatas.






     Jika suatu aktifitas tugas berada dalam posisi tunggu maka aktivitas itu dikatakan”sibuk” karena tidak ada aktivitas lain . Sibuk diasumsikan jika tugas yang direncanakan adalah satu tugas. Jika tugas yang dikerjakan lebih dari satu, bisa jadi, waktu sibuk, bisa digunakan untuk aktifitas lain.

     8.2.2 Analisis Berbasis Pengetahuan
     Analisis berbasis pengtahuan dimulai dengan mendaftar semua objek dan aksi yang terlibat dalam tugas dan kemudian membangun taksonominya. Tujuannya adalah untuk memahami pengetahuan (knowledge) yang dibutuhkan untuk melaksankan tugas yang dapat untuk mebuat materi pengajaran dan jumlah pengetahuan pada tugas yang berbeda.
      Contoh pembuatan taksonomi kendali motor :
            Motor controls
                        Steering steering wheel, indicators
                        Engine/speed
                                    Direct ignition, accelator, foot brake
                                    Gearing clutch, gear stick
                        Lights
                                    External head lights, hazard lights
                                    Internal courstey light
                        Wash/wipe
                                    Wipers  front wipers, rear wipers
                                    Washers front washers, rear washers
                        Heating temperatre control, air direction,
                        Fan, rear screen heater
                        Parking hand brake, door locl
                        Radio numerous! 
    Apakah contoh sudah baik? Pertimbangannya dlah bagaimana membuat hierarkinya dan bagaiamna menggunakannya.  Prosedur terbaik adlah dengan mendftar semua item sebisa mungkin dan kemudian memilih mana yang diperluakn dan mana yang tidak diperlukan sehingga harus dihapus, dan setela itu dikelompokan je dalam objek yang’mirip’.
       Ada 3 taksonomi, yaitu:
1.      XOR = taksonomi normal: objek ada dalam satu-satunya cabang atau sebuah objek hanya merupakan bagian dari satu kategori.
2.      AND – objek harus ada pada keduanya: digunakan jika suatu objek terdiri dari beberapa kategori untuk merepsentasika klasifikasi jamak.
3.      OR- kasus terlemah: Dapat saja pada satu, banyak atau tak ada cabang, digunakan jika objek merupakan bagian dari sautu atau lebih kategori.
Contoh dari tiga tipe notasi tersebut seperti dibawah ini
            Wash/wipe AND
                        Fuction XOR
                                    Wipe front wipers, rear wipers
                                    Wash front wishers, rear washers position XOR
                                    Front  front wipers, front washers
Rear rear wipers, rear washers

     TAKD mempunyai aturan keunikan (uniquerule) yang menuntut TDH yang lengkap dapat membedakan dua objek yang spesifik. TAKD mensyaratkan agar hierarki ini diubah hingga semua peralatan dapat dibedakan antara satu dengan yang lain. Aturan keunikan tidak selalu harus dipenuhi secara kaku. Terutama pada hierrki sederhana yang tidak terlalu kompleks, yang mengandung percabangan AND/OR/XOR. Secar a umum aturan keunikan ini lebih berfungsi sebagai pengecek informasi apakah suau objek dapat dibedakan dengan yang lain. Pembuatan taksonomi (TDH) sederhana untuk aksi serupa yang dilakukan terhadap objek.
     
     Ada perbedaan taksonomi aksi dengan analisis hierarki tugas (HTA) .Taksonomi aksi lebih menekankan pada pegklasifikasian menurut karakteristik yang umum. Taksonomi aksi dapat digunakna untuk menghasilkan deskripsi generic dari tugas sderhana.

       8.2.3 Teknik Berbasis Relasi Entitas
        Biasanya berorientasi dengan basisi data pada model database entitas, mewakili sistem contoj tabel dan atribut pada nalisis tugas, menekankan pada objek. Aksi dan hubungan diantaranya, mirip dengan analisis berbagai objek tetapi mengikut-sertakan entitas non-komputer dan penekanan pada pemahaman domain, bukan implementasi.
     Seperti halnya pendekatan berbasis pengetahuan, pada teknik ini juga dilakukan pengklasifikasian (cataloguing) dan pengujian (examination) pada objek dan aksi, namun lebih dititik-beratkan pada relasi antara aksi dan objek dari pada kemiripannya.

      8.2.3.1 Objek
                Objek di bagi menjadi 3 grup
                1.Objek kongkret: sesuatu yang sedrrhana :cangkir kopi,blender
                2.Aktor: memasak ,makan malam
                3.Objek komposit : staff dapur,resep
   Objek memiliki attribute seperti blender mempunyai status on/off.Attribut tidak perlu lengkap secara komputasional.

       8.2.3.2 Aksi
       Aksi mengubah kondisi sesuatu (patient) menggunakan sesuatu (instrument) dan di lakukan oleh seseorang(agent).
1.      Agent   : yang melakukan aksi
2.      Patient : yang di ubah oleh aksi
3.      Instrument : digunakan dalam melakukan aksi
      Contoh E/R objek dan aksi sebagai berikut :
            objek  chef human actor
            action
                                C1 : Memberi tahu Michael membuatfairy cake
                                Objek  Michael human actor
           
                                Actions
                                M1:  mencampur semua resep
                                M2: Meletakan campuran resep di oven
                                M3: Meletakan cake di meja

         8.2.3.4 Kejadian
Event(kejadian) adalah saat sesuatu berlangsung atau terjadi
            1.Kinerja aksi : sam memanen wortel
            2. Kejadian spontan: biji labu berkecambah’dan ‘kelambaban turun di bawah 25%
            3. Kejadian berdasar waktu : pada tengah malam

         8.2.3.4 Hubungan
Hubungan(Relationship) merupakan suatu hubungan antara objek  aksi dan kejadian relasi antara komponen-komponen tersebut adalah sebagai komponenya


8.3 Sumber Informasi dan Pengumpula Data
            Analisa tugas memungkinkan kita membuat suatu struktur data mengenai tugas dan hasilnya akan baik jika didukung oleh sumber data yang baik pula.Proses analisa data tidak semata-mata mengumpukan, menganalisa, mengorganisasikan data dan mempresentasikan hasil, namun kadangkala kita harus kembali melihat sumber data tersebut dengan pertanyaan dan cara pandang yang baru.
            Pada praktiknya keterbatasan waktu dan biaya menyebabkan seorang analisa berusaha mengumpulkan data yang relevan secepat dan seekonomis mungkin.Bahkan, jika dimungkinkan, seorang analisa harus dapat memaksimumkan penggunaan sumber informasi murah. Berikut ini aldalah beberapa sumber informasi yang dapat dipergunakan untuk membuat analisa tugas:

1.      Dokumentasi: Sumber data yang mudah didapat adalah dokumentasi yang ad di orgnaisasi, seperti buku manual, buku intruksi, materi training dan sebagainya. Terdapat dua bentuk manual.
a.    Manual dan dokumentasi: prosedur manual dengan melakukan deskripsi HTA, berguna untuk   pemula ekstrim atau jika domain terlalu sulit dan diasumsikan semua tugas telah diketahui.
b.      Manual konseptual: Pengetahuan atau analisa berbasis entitias/relasi dan bagus untuk tugas yang open ended.
2.      Observasi: Observasi langsung baik secara formal maupu informal perlu dilakukan jika seorang analisa ingin mengetahui kondis dari pengerjaan tugas.Observasi dapat di lakukan di lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan dilapangan maka analisis akan mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di laboratorium, analisis  dapat lebih mengendalikan lingkugan dan pada umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik.
3.      Wawancara: Bertaya seorang yang ahli pada bidang tugas yang akan dianalisis sering merupakan cara yang cepat untuk mendpatkan informasi mengenai suatu tugas. Ahli tersebut bias saja manager, supervisor, atau staf yang memang mnegrjakan tugas tersebut. Wawancara kepada ahli sebaiknya dilakukan setelah observasi.
4.    Analisis Awal: Setelah data diperoleh dari beberapa sumber seperti buku manual, observasi maupun wawancara, maka anaslisis detail dengan berbagai metode itu dapat dimulai dilakukan. Untuk tahap awal dilakukan dengan mndaftar objek dan aksi dasar. Cara mudah yang dapat ditempuh adalah dengan menelusuri dokumen-dokumen yang ada dan mencari kata benda yang akan menjadi objek serta kata kerja yang akan menjadi aksi.
5.  Pengurutan dan Klasifikasi: Ada beberapa teknik untuk membuat klasifikasi dan pengurutan entri berdasarkan beberapa atribut. Beberapa analisis melakukan pengurutan dan klasifikasi sendiri namun ada juga yang dibantu oleh ahli berdasarkan bidang analisis.
8.4 Penggunaan Hasil Analisis Tugas
 
Output analisa tugas adalah bentuk perincian dari tugas yang dilakukan orang, teknik yang mereka gunakan, alat yang digunakan serta rencana dan urutan aksi untuk melaksanakan tugas tersebut. Berikut ini adalah contoh tiga jenis pengunaan output analisis tugas, yaitu:

1.    Manual dan Pengajaran: Struktur hierarki yang dimiliki oleh HTA (hierarchical task analysis) dapat digunakan untuk menyusun manual atau bahan pengajaran. Bentuk “how to do” yang ada dapat digunakan sebagai bahan pelatihan tingkat dasar. Sedangkan untuk pelatihan yang lebih mahir (advanced) memerlukan struktur konseptual yang lebih baik, seperti teknik berbasis pengetahuan (knowledge based technique).
2.   Pendefinisian Kebutuhan dan Perancangan Sistem: Analisis tugas sesungguhnya bukan alat untuk mendefinisikan kebutuhan sistem baru atau sistem yang direncanakan karena dilakukan berdasarkan sistem yang seharusnya sudah ada dan analisis tugas juga menyertakan elemen-elemen yang bukan merupakan bagian sistem. Analisis tugas terhadap sistem yang sudah ada akan membantu pendefinisian kebutuhan dalam dua hal, yaitu:
a.       Objek dan tugas apa saja yang ada di sistem lama yang akan diakomodasi di sistem baru.
b.      Fitur apa yang akan diperbarui, apakah akan mengotomasi seluruh tugas atau fungsi atau tugas spesifik tertentu.
Pada perancangan di tngkat yang lebih tinggi, analisis tugas dapat membantu perancangan menentukan model internal sistem yang sesuai dengan keinginan user. Analisis tugas juga dapat dipergunakan untuk meramalkan penggunaan sistem.